“Saya sudah lama belajar pemrograman, tapi mengapa sampai saat ini kok tidak bisa-bisa ya Pak?”. Pertanyaan itu sering dilontarkan kepada saya dari banyak orang, baik lewat YM maupun email. Ada lagi yang menanyakan, “Apa modal dasar belajar pemrograman Pak?”. Masih banyak lagi tipe-tipe pertanyaan lain yang senada.
Dalam artikel kali ini saya akan memaparkan beberapa tips bagaimana cara sukses belajar pemrograman.
Tidak tahu mengapa, bahwa ilmu tentang pemrograman ini gampang-gampang susah. Gampang ketika dijelasin cara bikin program oleh sang dosen. OO…. ternyata cuman gitu aja to… Tapi kalau ada tugas atau disuruh bikin program dari suatu studi kasus tertentu, banyak yang mengeluh… wah kok sulit ya… trus ujung-ujungnya copas miliknya teman
Memang modal dasar pemrograman hanyalah penguasaan pada logika dan algoritma. Pelajaran logika, telah kita terima di pelajaran matematika SMU. So.. saya yakin para programmer pemula pasti sudah menguasai hal ini. Nah… yang terpenting adalah algoritma.
Perlu menjadi catatan di sini adalah, algoritma bukanlah teori maupun rumus yang perlu dihapalkan. Untuk belajar algoritma, perlu banyak waktu dan latihan. Tips untuk belajar algoritma hanyalah dengan memperbanyak latihan bagaimana mencari langkah-langkah solusi secara logis. Kalau perlu buat masalah sendiri dan cari langkah solusinya. Selain itu jangan hanya puas dengan mengerjakan tugas dari dosen. Karena tugas dari dosen itu scope nya kecil… masih banyak hal lain di luar tugas dosen yang perlu dieksplorasi.
Nah… terkadang, programmer pemula kesulitan dalam mengekspresikan algoritma yang ada di benaknya ke dalam bentuk algoritma pemrograman. Misalnya “Pak… saya sebenarnya tahu cara mencari nilai n faktorial, tapi kok rasanya sulit mengekspresikan ke dalam algoritma pemrogramannya?”. Hal ini juga perlu banyak latihan dan juga dengan melihat banyak contoh-contoh algoritma yang ada. Pelajari bagaimana teknik pengekspresian algoritma.
Terkadang… untuk menentukan algoritma penyelesaian suatu kasus itu muncul karena insting sang programmer. Nah… insting ini muncul kalo penguasaan atau jam terbang sang programmer sudah banyak.
Setelah konsep algoritma ini dikuasai, silakan Anda memilih salah satu jenis bahasa pemrograman yang disukai. Pada prinsipnya, jika konsep algoritma sudah dipegang, mau pindah ke bahasa pemrograman apapun bisa, karena bila sudah masuk ke bahasa pemrograman, fokusnya ke penguasaan sintaks atau aturan penulisan perintah. Nah.. sintaks ini bisa dihapalkan.
Saran saya, sebaiknya kita menguasai lebih dari satu bahasa pemrograman. Mengapa demikian? Ya… karena lapangan kerja tidak hanya membutuhkan satu jenis bahasa pemrograman saja. Misalnya perusahaan X butuh programmer Java, sedangkan perusahaan Y butuh programmer C++ dsb. Semakin banyak bahasa pemrograman yang kita kuasai, maka semakin baik dan bisa lebih berpotensi bagi karir kita.
Ok mudah-mudahan berguna bagi Anda para new comer di bidang programmer.
Satu lagi saran saya… “JANGAN MUDAH MENYERAH”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
If you find any difficulty please comment below .... ^ _ ^